Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPKT) merupakan
mata kuliah wajib universitas bagi seluruh mahasiswa baru di Universitas
Indonesia, yang biasanya diambil oleh para mahasiswa di semester satu dan dua.
MPKT terdiri dari MPKT A dan MPKT B yang sama-sama berbobot enam SKS. Dalam tulisan
ini, penulis akan lebih menjelaskan mengenai MPKT B. Pada dasarnya, di UI terdiri
dari beberapa rumpun: kesehatan, sains dan teknologi, dan sosial humaniora.
MPKT B, sebuah mata kuliah yang materinya lebih banyak berisi mengenai hal-hal
yang berbau alam maupun teknologi, sangat diperlukan bagi mahasiswa rumpun
soshum sebagai pengetahuan dasar mereka terhadap topik sains dan teknologi.
Seluruh proses
kegiatan pembelajaran MPKT B dilakukan di sebuah website yang disebut SCELE
(Student Centered e-Learing Environment) atau dapat diakses di scele.ui.ac.id.
Metode yang digunakan dalam mata kuliah ini disebut Blended e-Learning yang terdiri dari tiga unsur: group discussion, Collaborative Learning (CL), dan Problem-Based Learning (PBL). Ketiga unsur benar-benar hadir di
setiap pertemuan. Segala bahan materi yang dibutuhkan mahasiswa sudah tersedia
di SCELE dalam bentuk file digital.
Pada pertemuan pertama hingga sebelum UTS, materi berisi
mengenai CL dan Penalaran Kuantitatif. Materi yang terdapat pada CL 1 berisi
tentang sistem kerja alam dan CL 2 berisi tentang “Kita sebagai Manajer Alam.” Kemudian,
materi penalaran kuantitatif yang berisi mengenai data-data statistika yang harus diolah mahasiswa ke dalam bentuk grafik
tertentu dan diinterpretasikan hasil pengolahan data tersebut. Setelah UTS,
pertemuan di lakukan dengan menggunakan metode PBL dan TIKP (Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk Pembangunan). Pada PBL 1 dan PBL 2 biasanya hanya akan
diberikan pemicu diskusi saja, sehingga para mahasiswa perlu mencari bahan-bahan
yang diperlukan di internet. Lalu, TIKP, merupakan materi yang berisi
bermacam-macam aplikasi TIK dalam proses pembangunan dari hal yang paling
sederhana seperti tampilan website
sebuah instansi yang baik hingga penggunaan TIK dalam hal mitigasi bencana.
Biasanya, ketika awal pertemuan hingga menjelang UTS
(metode CL), mahasiswa akan terbagi ke dalam sebuah FG (focus group) untuk membahas secara spesifik suatu sub-topik dari LSPB
(lingkup subpokok bahasan) yang ada dalam bahan pemicu. Ketika mahasiswa
berdiskusi, mereka juga harus mengisi sebuah borang yang dapat diunduh di
SCELE. Di dalam borang tersebut, biasanya berisi nama anggota FG, poin-poin
penting yang terdapat di LSPB, lalu juga pembagian tugas bahasan setiap
individu. Setelah itu, setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan tugas
berupa LTM dalam bentuk peta konsep. Setelah itu, mahasiswa akan tersebar ke
dalam HG (home group) untuk
mendiskusikan kesuluruhan topik yang di LSPB, yang kemudian akan
dipresentasikan di depan kelas dalam bentuk powerpoint.
Ketika penghujung pertemuan sebelum UTS, biasanya juga setiap HG diwajibkan
mengerjakan makalah mengenai materi CL 2.
Setelah UTS berakhir, metode pembelajaran beralih dengan
PBL. Ketika kegiatan pembelajaran, para mahasiswa langsung terbagi dengan HG
mereka dan tidak kembali ke FG mereka. Disini para mahasiswa dituntut untuk berdiskusi dari
bahan pemicu yang sudah disediakan, namun bahan-bahan yang menjelaskan pemicu
harus dicari oleh mahasiswa sendiri melalui intenet. Sama seperti metode CL,
ketika berdiskusi mereka harus mengisi sebuah borang yang berisi tentang
definisi masalah, analisis masalah, hipotesis, materi baru yang dipelajari dan
diketahui, materi yang sudah diketahui tapi perlu dipelajari, dan pembagian
materi yang harus dipelajari oleh setiap anggota HG. Biasanya, ketika diskusi
selesai, setiap HG diminta untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan
hasil diskusinya dalam bentuk powerpoint.
Setelah itu, para mahasiswa diminta untuk mengerjakan tugas LTM yang berbentuk
peta konsep di kediaman mahasiswa masing-masing. Begitu pula ketika PBL 2,
prosedur yang sama dengan PBL 1 diterapakan mencapai hasil pemahaman mahasiswa
mengenai bahan pemicu. Seperti biasa, seminggu sebelum minggu UAS, setiap HG
diwajibkan untuk mengerjakan tugas makalah kelompok dengan materi bahasan dari
PBL 2.
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa metode
pembelajaran yang diterapkan MPKT B sangatlah efektif bagi para mahasiswa untuk
memahami materi. Akses teknologi yang luas di UI juga mendorong kemudahan yang
dirasakan bagi seluruh civitas akademika UI, terutama yang berhubungan dengan
materi MPKT B. Penggunaan FG dan HG juga sangat efektif diterapkan untuk
membentuk jiwa kerjasama dengan individu lain. Dengan kata lain, MPKT B
merupakan mata kuliah yang sangat bermanfaat bagai mahasiswa dalam memahami
fenomena sains dan teknologi.
Daftar Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar