Sabtu, 06 Juni 2015

MPKT B

         


Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPKT) merupakan mata kuliah wajib universitas bagi seluruh mahasiswa baru di Universitas Indonesia, yang biasanya diambil oleh para mahasiswa di semester satu dan dua. MPKT terdiri dari MPKT A dan MPKT B yang sama-sama berbobot enam SKS. Dalam tulisan ini, penulis akan lebih menjelaskan mengenai MPKT B. Pada dasarnya, di UI terdiri dari beberapa rumpun: kesehatan, sains dan teknologi, dan sosial humaniora. MPKT B, sebuah mata kuliah yang materinya lebih banyak berisi mengenai hal-hal yang berbau alam maupun teknologi, sangat diperlukan bagi mahasiswa rumpun soshum sebagai pengetahuan dasar mereka terhadap topik sains dan teknologi.
            Seluruh proses kegiatan pembelajaran MPKT B dilakukan di sebuah website yang disebut SCELE (Student Centered e-Learing Environment) atau dapat diakses di scele.ui.ac.id. Metode yang digunakan dalam mata kuliah ini disebut Blended e-Learning yang terdiri dari tiga unsur: group discussion, Collaborative Learning (CL), dan Problem-Based Learning (PBL). Ketiga unsur benar-benar hadir di setiap pertemuan. Segala bahan materi yang dibutuhkan mahasiswa sudah tersedia di SCELE dalam bentuk file digital.
Pada pertemuan pertama hingga sebelum UTS, materi berisi mengenai CL dan Penalaran Kuantitatif. Materi yang terdapat pada CL 1 berisi tentang sistem kerja alam dan CL 2 berisi tentang “Kita sebagai Manajer Alam.” Kemudian, materi penalaran kuantitatif yang berisi mengenai data-data statistika yang  harus diolah mahasiswa ke dalam bentuk grafik tertentu dan diinterpretasikan hasil pengolahan data tersebut. Setelah UTS, pertemuan di lakukan dengan menggunakan metode PBL dan TIKP (Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembangunan). Pada PBL 1 dan PBL 2 biasanya hanya akan diberikan pemicu diskusi saja, sehingga para mahasiswa perlu mencari bahan-bahan yang diperlukan di internet. Lalu, TIKP, merupakan materi yang berisi bermacam-macam aplikasi TIK dalam proses pembangunan dari hal yang paling sederhana seperti tampilan website sebuah instansi yang baik hingga penggunaan TIK dalam hal mitigasi bencana.



Biasanya, ketika awal pertemuan hingga menjelang UTS (metode CL), mahasiswa akan terbagi ke dalam sebuah FG (focus group) untuk membahas secara spesifik suatu sub-topik dari LSPB (lingkup subpokok bahasan) yang ada dalam bahan pemicu. Ketika mahasiswa berdiskusi, mereka juga harus mengisi sebuah borang yang dapat diunduh di SCELE. Di dalam borang tersebut, biasanya berisi nama anggota FG, poin-poin penting yang terdapat di LSPB, lalu juga pembagian tugas bahasan setiap individu. Setelah itu, setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan tugas berupa LTM dalam bentuk peta konsep. Setelah itu, mahasiswa akan tersebar ke dalam HG (home group) untuk mendiskusikan kesuluruhan topik yang di LSPB, yang kemudian akan dipresentasikan di depan kelas dalam bentuk powerpoint. Ketika penghujung pertemuan sebelum UTS, biasanya juga setiap HG diwajibkan mengerjakan makalah mengenai materi CL 2.
Setelah UTS berakhir, metode pembelajaran beralih dengan PBL. Ketika kegiatan pembelajaran, para mahasiswa langsung terbagi dengan HG mereka dan tidak kembali ke FG mereka. Disini para mahasiswa dituntut untuk berdiskusi dari bahan pemicu yang sudah disediakan, namun bahan-bahan yang menjelaskan pemicu harus dicari oleh mahasiswa sendiri melalui intenet. Sama seperti metode CL, ketika berdiskusi mereka harus mengisi sebuah borang yang berisi tentang definisi masalah, analisis masalah, hipotesis, materi baru yang dipelajari dan diketahui, materi yang sudah diketahui tapi perlu dipelajari, dan pembagian materi yang harus dipelajari oleh setiap anggota HG. Biasanya, ketika diskusi selesai, setiap HG diminta untuk maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya dalam bentuk powerpoint. Setelah itu, para mahasiswa diminta untuk mengerjakan tugas LTM yang berbentuk peta konsep di kediaman mahasiswa masing-masing. Begitu pula ketika PBL 2, prosedur yang sama dengan PBL 1 diterapakan mencapai hasil pemahaman mahasiswa mengenai bahan pemicu. Seperti biasa, seminggu sebelum minggu UAS, setiap HG diwajibkan untuk mengerjakan tugas makalah kelompok dengan materi bahasan dari PBL 2.
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa metode pembelajaran yang diterapkan MPKT B sangatlah efektif bagi para mahasiswa untuk memahami materi. Akses teknologi yang luas di UI juga mendorong kemudahan yang dirasakan bagi seluruh civitas akademika UI, terutama yang berhubungan dengan materi MPKT B. Penggunaan FG dan HG juga sangat efektif diterapkan untuk membentuk jiwa kerjasama dengan individu lain. Dengan kata lain, MPKT B merupakan mata kuliah yang sangat bermanfaat bagai mahasiswa dalam memahami fenomena sains dan teknologi.

Daftar Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar